Welcome in My Official Blogger lusianachandraputri.blogspot.com

Rabu, 22 April 2015

Tinggalkan yang Tidak Apa-apa karena Takut Menjadi Apa-apa

Diposting oleh ♕ Lusiana Chandra Putri ♕ di 05.29 0 komentar

Assalamualaikum Wr. Wb.,

Selamat malam teman-temanku semua. Yang tidak lain adalah para pembaca setia tulisan-tulisan saya.
Banyak message yang saya terima, isinya kenapa saya sudah tidak pernah lagi menulis.
Sebenarnya tidak berhenti menulis, setiap bulan minimal satu kali saya pasti menulis. Hanya saja belakangan ini banyak terjadi godaan-godaan hati dan perjalanan pahit sedang saya alami. Menulis menjadi sedikit setengah hati, dan saya rasa cukup disimpan sementara dalam draft akun ini dikarenakan diksi yang harus saya koreksi sebelum saya post.
Dan juga, karena tempat tinggal saya yang mungkin sangat jauh dari kata kebebasan, yakni pesantren.

Bismillah..
Malam ini saya akan menulis dan sedikit berbagi ilmu yang saya dapatkan di penjara suci ini.
Setiap subuh rasanya selalu romantis karena lantunan ayat-ayat suciNya membuat kami terbangun dan bergegas melakukan segala sesuatu yang wajib.
Persisnya mnggu lalu, tema kajian begitu menyesakkan dada. Setiap hari terus berganti tema sesuai ayat Al-Qur'an yang dikaji.
Teman-teman mau tahu tema yang saya maksud apa?
Tema yang dikaji adalah tentang "Tingkat Ketakwaan".
Rasanya saya ingin cepat-cepat menulis dengan tujuan membagi sedikit yang saya tahu karena mungkin beberapa dari kita merasa sensitif mendengar ketakwaan.
Tetapi sekali lagi saya minta maaf, ya? Saya baru bisa menulis sekarang. :)

Jadi, sesuai Al-Qur'an surat Al-Ma'idah ayat 93, dapat ditafsirkan bahwa tikngkatan ketakwaan ada 3.
Tingkat ketakwaan itu ialah:
1. Taqwa dengan Menjauhi  Syirik
2. Taqwa dengan Menjauhi Maksiat
3. Taqwa dengan Meninggalkan yang Apa-apa karena Takut Menjadi Apa-apa.

Entah kenapa, sebagai remaja perempuan yang masih sangat belia dan butuh pembenahan, saya merasa banyak melakukan kegiatan yang "apa-apa". Sementara dalam agama jangankan yang "apa-apa", yang "tidak apa-apa" pun semestinya difikirkan baik-baik efek sampingnya dan sekiranya tinggalkan karena takut menjadi "apa-apa". Istilahnya, mencegah.
Peribahasa pun memberi sinyal sejak zaman nenek-nenek kita terdahulu bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.
Ya, memang iya. Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.

Maka dari itu, sebagai manusia yang sama-sama memiliki kekurangan, tidak sempurna, takut akan azabNya, mari sama-sama TINGGALKAN YANG APA-APA KARENA TAKUT MENJADI APA-APA.
Contohnya tidak sedikit, tetapi seolah tidak masalah dilakukan jika kita  sedikit saja kekurangan asupan religius.

Puasa.
Puasa jika dilakukan adalah hal yang "tidak apa-apa" (tidak masalah), tetapi karena dilakukan terus menerus seperti setiap hari, maka itu akan menjadi "apa-apa"
Dan memang puasa setiap hari tidak diperbolehkan.

Menatap lawan jenis.
Menatap lawan jenis dengan tatapan pertama akan dimaafkan dan "tidak apa-apa", tetapi jauhilah pandangan untuk kesekian kalinya karena itu akan menjadi "apa-apa".
Bahkan dalam hadist Riwayat Muslim dalam Kitabul Istidzan, "Palingkanlah pandanganmu, sebab pandangan pertama dimaafkan dan pandangan selanjutnya membawa dosa."

Sholat.
Sholat dalam sehari ada 5 waktu. Jika dilakukan setiap hari itu justru sangat "tidak apa-apa", tetapi jika kita melakukannya secara terus menerus secara berlebihan itu akan menjadi "apa-apa". Jika memang ingin berkomunikasi lebih banyak dengan Allah maka sempurnakanlah sholat kita dengan sunnah-sunnah yang ada pada waktu sholah ataupun tahajud.

Dan masih banyak lagi.
Ternyata masih banyak aktivitas/keseharian kita yang mungkin dalam hal yang tidak saya sebutkan diatas masih kita lakukan dibatas kewajaran.
Mari tinggalkan, kawan.
Mari perlahan lepaskan walau sulit, kawan.
Mari tinggalkan sedikit demi sedikit tanpa menggoreskan luka, kawan.
Mari cari tahu tentang azab yang telah disediakan Allah ketika kita tidak melaksanakan tingkat ketakwaan yang ke-3 agar kita segera lebih bebenah diri, kawan.
Karena sesungguhnya Allah tersenyum ketika kita berdarah-darah memperjuangkan akidah dan meningkatkam taqwa.
Karena sesunggunya Allah telah siapkan sungai-sungai yang mengalir deras didekat surga khusua untuk kita yang selalu berusaha meningkatkan ketaqwaan.
Karena sesungguhnya kebahagiaan macam manapun yang diberikan manusia akan jauh tikdak ada apa-apanya jika kita lepaskan segala yang tidak bermanfaat dan seratus persen bermuhasabah tanpa menyisakan janji-janji kepada manusia yang membuat proses bermuhasabah menjadi sulit dan terhambat.
Karena sesungguhnya Allah sangat cemburu ketika kita lebih nemperdulikan makhlukNya daripada Ia sendiri. Karena Allah tahu, makhluk yang lebih lita perdulikan lebih sibuk berpura-pura menjadi pribadi yang mencintaiNya. Dan yang benar-benar mencintaiNya akan bersungguh-sungguh meningkatkan tingat ketaqwaannya sampai tingkat 3 sampai tidak punya waktu lagi untuk berpura-pura bertaqwa.
Allah tidak buta. Ia segera tunjukkan semua. Entah hadiah untuk kita atau celaka untuk kita.
Bersegeralah, kawan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.
Salam hangat untuk para pembaca.
Semoga malam ini kita dapat terlelap dan fresh keesokan harinya dan lamjutkan usaha tingkatkan taqwa.
Jangan lupa maafkan semua orang yang bersalah kepada kita sebagaimana mereka maafkan kesalahan kita sebelum tidur. :)

 

Lusia ♕ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea