Welcome in My Official Blogger lusianachandraputri.blogspot.com

Sabtu, 12 Juli 2014

Peri Kecil dan Pecinta Kitab

Diposting oleh ♕ Lusiana Chandra Putri ♕ di 22.48 0 komentar
Peri kecil, salah satu dan pecinta kitab yang berada di dalam gua yang gelap dan sendirian.

Ia tidak pernah menyesal berada di dalam gua yang gelap, ia hanya khawatir bagaimana jika ia mati dalam kegelapan dan ketakutan dalam gua.

Orang bilang, dengan membaca kitab akan membuat suasana berbanding terbalik dengan suasana saat ini, tapi apa boleh buat.. memegang erat dan membuka untuk membaca kitab pun tidak bisa, gua ini terlalu gelap.

Seringkali ia coba berjalan, dengan penuh harapan menemui cahaya-cahaya untuk membawanya keluar dari gua yang gelap.

Setiap langkah kaki yang ia ambil dalam gua, di dinding-dinding gua begitu banyak tulisan-tulisan berbentuk seperti garis panjang, sambil bertanya-tanya dalam hati "Apakah ini semacam do'a? Ayat Tuhan? Mengapa aku tidak bisa mengartikan tulisan ini? Mengapa tulisan ini menyala-nyala bagaikan cahaya? Jika aku mengikuti alur tulisan ini, apa aku dapat menemui jalan keluar?" mungkin banyaknya bintang-bintang dilangit sama seperti banyaknya pertanyaanku, tidak terhingga jumlahnya.

Ia masih memegang kitabnya.

Sesekali ia coba mendekati tulisan-tulisan yang ada di dinding gua, ia dekatkan telinga ke dinding gua dan terdengar banyak orang teriak memanggil namaku. Bahkan beberapa di antara mereka menyuruhnya untuk keluar dari gua.

Ia ingin membalas teriakan-teriakan diluar sana, tapi untuk apa? Disini cukup gelap, ia tidak bisa menemui jalan pintu keluar, lagi pula mereka mengapa mereka hanya meneriakkan dan menyuruh peri kecil keluar dari gua yang gelap ini? Tidakkah di antara mereka masuk ke dalam gua untuk menyelamatkannya?

Ia lebih memilih diam, mengabaikan teriakan-teriakan di luar sana, menumpahkan segala amarah dalam tangis, dengan berharap suatu saat ada seorang pecinta kitab, atau seperti sosok cahaya, atau bahkan sosok terang dalam gelap yang sesungguhnya membuka pintu gua dan mencarinya untuk membawa pulang.

Mungkin satu tahun lagi, dua tahun lagi, atau mungkin seribu tahun lagi, ia setia menunggu dalam kegelapan...



Rabu, 02 Juli 2014

Tulang Rusuk

Diposting oleh ♕ Lusiana Chandra Putri ♕ di 06.31 0 komentar
Selamat malam saudara-saudariku yang terkasih.
Salam sejahtera.
Sudah lama saya tidak menulis di blog ini hehe.
Maaf jika ada 4 post yang terhapus karena saya rasa isinya terlalu mengarah kepada seseorang.

Jika kita membicarakan tentang tulang rusuk, siapapun pasti tidak pernah menginginkan tulang rusuknya menghilang. Kita pasti berusaha menjaganya, mengenalinya dan tidak lupa untuk mengendalikannya. Ia tidak terlihat, tetapi sadarkah kita bahwa ia bisa membantu kita untuk berdiri dengan penuh semangat menegakkan kepala serta langkah kita? Sayangnya rasa sadar seringkali datang terlambat karena kita mungkin kurang mensyukuri kehadirannya. Sesuatu yang kita sayangkan sudah berarti sebuah penyesalan.
Kepergian bisa saja terjadi karena sebuah kebohongan. Jangan sampai ada kebohongan dalam mengenali seseorang. Sekali berbohong, kita akan berbohong lagi untuk menutupi kebohongan kita. 
Tulang rusuk sejati akan tau kemana ia harus kembali pulang ketika menghilang. Pasti akan selalu ada jalan. Bagaikan burung yang ingin sesekali merasakan udara bebas jauh dari sangkar, suatu saat ia akan kembali ke kandangnya jika ia merindukan ketenangan didalam kandang.
Tidak perlu kita meremehkan dan menghinannya. Ia adalah cerminan diri kita. Bisa jadi, kita tidak jauh berbeda dengannya. 
Tidak perlu meninggikan derajatnya. Anggap saja derajatnya sudah cukup tinggi, justru kita yang harus memantaskan diri.
Tidak perlu belagu dan merasa bisa mengubah sifatnya. Kata guru Agama saya, "Selama ia berwujud manusia, kita tidak akan pernah mengubah dan meminta dia 100% menjadi apa yang kita inginkan".
Jika kita menginginkan yang sempurna, kita tidak akan mendapatkannya. Karena kita sendiri masih banyak kekurangan.
Kita hanya perlu mengenalinya dengan kejujuran, kepercayaan, dan sertakan do'a kita untuknya dan hargai serta syukuri kehadirannya.
Sekali ia pergi, belum tentu ia kembali. Alangkah baiknya saling menjaga, tetapi jangan sampai hawa nafsu menguasai fikiran dan hati kita. :-)


Lusiana.

 

Lusia ♕ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea