Welcome in My Official Blogger lusianachandraputri.blogspot.com

Minggu, 30 November 2014

Ketidakmungkinan yang Selalu Ku Semogakan

Diposting oleh ♕ Lusiana Chandra Putri ♕ di 06.38 0 komentar

Di malam ini..
Seusai menaikkan sepertiga malamku padaNya..
Semua harapan, cita-cita, penyesalan, ucap syukur, segalanya kutuangkan tanpa ragu air mata mengalir membantu mengeluarkan isi hati yang tidak mampu terucap oleh bibir.

Mulai hari ini, dan seterusnya. Aku akan berjuang sepenuhnya dijalan ini. Agar semakin dekat kepadanya. Menjaga hidayah yang turun pada diri ini. Melakukan segala sesuatunya menurut apa yang Kau ajarkan, dan dengan cara yang Kau sukai.

Kau tau? Pernah ada seseorang memperkenalkanku padaMu.. Ia mungkin tak serupawan para dewa-dewa, sifatnya juga tidak sempurna, tetapi hidupnya penuh kesederhanaan, tiap langkahnya terarah kepada jalanMu dan nafasnya rasanya menghembuskan namaMu setiap saat.
Ia teman terbaikku, hingga saat ini pun masih begitu.
Ia ajarkan sedikit-demi sedikit kebaikan.
Ibarat membantu memberi orang lumpuh agar ia dapat berjalan tanpa takut terjatuh membuka gerbang rumahMu.
Ibarat melompat bersama di luar rumahMu meskipun rasa sakit hadir di antara kami karena jatuh bangun ia ingin memberitahu ku indahnya semua yang ada di dalam rumahMu.
Ia juga sempat menujukkan keindahan-keindahan dari nada yang mewarnai dunia saat membaca ayatMu..
Tapi sungguh sisanya adalah keputusan tegasku.

Berikan ia selalu jalan kemudahan menghadapi kesulitannya ya Rabb..
Berikan ia cahaya penerangan saat ia menemui kegelapan ya Rabb..
Jangan diamkan ia berlama-lama dijalan yang salah..
Tegur dia dengan cara yang anggun agar ia kembali pada pribadinya yang begitu manis dan tertaut padaMu.
Aku tau dimasa muda ini kadang semua berbanding terbalik. Keputusan yang salah justru terlanjur terambil saat kita merasa yakin.
Tapi yakinkanlah ia selalau ya Rabb.. Bahwa seterlanjur apapun ia terlanjur menjauh dari kebaikan, tidak ada kata terlambag untuk kembali.

Terima kasih "teman terbaikku", yang kadang terlihat seperti "kakakku" saat bersikap dewasa, yang kadang terlihat seperti "adikku" saat bertingkah kekanakkan, yang kadang terlihat seperti cerminan "ayahku" saat melindungiku, dan kadang terlihat seperti "malaikat" yang diutusNya mengajarkanku dalam kebaikan, dan kadang terlihat seperti musuhku saat kita sama2 di dalam satu ruangan menggunakan seragam putih abu menuntut ilmu.

Kau memerankan 5 peran sekaligus dalam hidupku.. terima kasih.
Semoga kehadiranku juga begitu di kehidupanmu.
Semoga semua sesuai ucapanmu dahulu, bahwa kita akan bersama di jannahNya.
Semoga kau ajarkan ku kebaikan menemui jalan yang paling baik menuju akhirat dan aku ajarkan mu kebaikan mengendalikan dunia ditengah fokusnya berjihad. Sungguh tiada maksud menjauhkan mu dari kebaikan..
Semoga sejauh apapun nanti kita saling mengingat sampai Allah pertemukan kita jika mungkin.

Teman terbaikku, kau adalah ketidakmungkinan yang selalu aku semogakan.. :)

Selasa, 25 November 2014

Ketika Cermin Menjadi Sahabat Terbaik (Penantian part 2)

Diposting oleh ♕ Lusiana Chandra Putri ♕ di 06.59 0 komentar

Jadi  sebenernya ini "Penantian part 2" soalnya part 1-nya ditulis sama partner penulisku intanseptiana.blogspot.com :P

Pada seuah penantian....
Sahabat terbaik kita ialah cermin. Karena cermin tidak akan tertawa saat kita menangis didepannya.
Dan musuh terberat kita adalah musuh dalam selimut.
Contohnya, untuk menikmati warna-warni pelangi, satu detik kita ingin melihat pelangi pun kita harus menanti hujan tutun terlebih dahulu. Menikmati rinai hujan, menadahkan kepala keatas layaknya pecinta hujan, padahal kita melakukannya supaya airmata yang kita keluarkan tersamar oleh air hujan. Meskipun seusai menikmati penantian hujan itu, kadang beberapa dari kita justru jatuh sakit. Tetapi percayalah, apa yang kita tunggu selama penantian (pelangi) itu pasti hadir. Memberi warna untuk kehidupan kita hingga pada akhirnya kita lupa rasa sakitnya penantian.

Bersabarlah dalam penantian. Karena kesabaran adalah sahabat kebahagian yang hakiki.

Kuatlah dalam penantian. Karena kuat adalah ciri orang yang tak terkalahkan dalam penantian.

Ikhlaslah dalam penantian. Karena ikhlas tidak akan membuat kita menebar apa-apa yang kita korbankan dalam sebuah penantian. Maka ikhlaslah jika Allah mengambil apa yang kita nanti.

Tidak ada penantian yang jalannya diberi kenikmatan yang melimpah. Bahkan airmata selalu siap siaga mengiringi perjalanan bak duri-duri yang memancing kelelahan.

Tetapi dengan penantian ini, kita dipaksa untuk berpura-pura menafik pipi memamerkan senyum termanis. Berpura-pura acuh tak acuh padahal kita hanya tak tahu lagi berekspresi ditengah sakitnya penantian. Berpura-pura membaca ayatNya sambil memohon restu Allah akan penantian ini. Dan berpura-pura diam ditengah perjalanan padahal mungkin sebenarnya kita ingin melempar batu sekencang-kencangnya ke arah apa yang kita nanti agar ia yang kita nanti menokeh ke arah kita dan ia sadar bahwa kita perlu sedikit bantuan untuk mencapai ke arahnya.
Sampai akhirnya kita lupa melakukan semuanyaa dengan "berpura-pura". Kita akan melakukan semua persyaratan penantian panjang dengan tulus.

Karena apa?
Karena Allah tidak akan mengecewakan hambanya (aamiin)
Karena Allah akan memperhitungkan lelah kita (aamiin)
Karena Allah maha mengetahui berapa banyak tetesan murni mata yang jatuh
Karena Allah telah berkemas-kemas kado terindahNya saat kita masih dalam penantian
Karena segala ketidakmungkinan yang selalu kita semogakan akan di aamiinkan oleh Allah
Percaya itu. Percaya selalu.

Tidak seorangpun sukses dalam penantian, kecuali ia yang sabar sebaik-baiknya orang sabar.
Tidak seorangpun menyadari bahwa dirinya dinanti, kecuali ia berfikir jernih dalam kesendirian dan tanoa pengaruh dari oranglain, memikirkan siapa yang selama ini menantinya dengan sabar.
Dan tidak seorangpun merasakan sebuah penantian yang menghasilkan kebahagiaan hakiki, jika ia menukar emas dengan tembaga. Karena ketika kita mencari yang sempurna, kita akan melepaskan yabg terbaik.

Lusiana Chandra Putri. 17 tahun.

 

Lusia ♕ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea