Welcome in My Official Blogger lusianachandraputri.blogspot.com

Selasa, 25 November 2014

Ketika Cermin Menjadi Sahabat Terbaik (Penantian part 2)

Diposting oleh ♕ Lusiana Chandra Putri ♕ di 06.59

Jadi  sebenernya ini "Penantian part 2" soalnya part 1-nya ditulis sama partner penulisku intanseptiana.blogspot.com :P

Pada seuah penantian....
Sahabat terbaik kita ialah cermin. Karena cermin tidak akan tertawa saat kita menangis didepannya.
Dan musuh terberat kita adalah musuh dalam selimut.
Contohnya, untuk menikmati warna-warni pelangi, satu detik kita ingin melihat pelangi pun kita harus menanti hujan tutun terlebih dahulu. Menikmati rinai hujan, menadahkan kepala keatas layaknya pecinta hujan, padahal kita melakukannya supaya airmata yang kita keluarkan tersamar oleh air hujan. Meskipun seusai menikmati penantian hujan itu, kadang beberapa dari kita justru jatuh sakit. Tetapi percayalah, apa yang kita tunggu selama penantian (pelangi) itu pasti hadir. Memberi warna untuk kehidupan kita hingga pada akhirnya kita lupa rasa sakitnya penantian.

Bersabarlah dalam penantian. Karena kesabaran adalah sahabat kebahagian yang hakiki.

Kuatlah dalam penantian. Karena kuat adalah ciri orang yang tak terkalahkan dalam penantian.

Ikhlaslah dalam penantian. Karena ikhlas tidak akan membuat kita menebar apa-apa yang kita korbankan dalam sebuah penantian. Maka ikhlaslah jika Allah mengambil apa yang kita nanti.

Tidak ada penantian yang jalannya diberi kenikmatan yang melimpah. Bahkan airmata selalu siap siaga mengiringi perjalanan bak duri-duri yang memancing kelelahan.

Tetapi dengan penantian ini, kita dipaksa untuk berpura-pura menafik pipi memamerkan senyum termanis. Berpura-pura acuh tak acuh padahal kita hanya tak tahu lagi berekspresi ditengah sakitnya penantian. Berpura-pura membaca ayatNya sambil memohon restu Allah akan penantian ini. Dan berpura-pura diam ditengah perjalanan padahal mungkin sebenarnya kita ingin melempar batu sekencang-kencangnya ke arah apa yang kita nanti agar ia yang kita nanti menokeh ke arah kita dan ia sadar bahwa kita perlu sedikit bantuan untuk mencapai ke arahnya.
Sampai akhirnya kita lupa melakukan semuanyaa dengan "berpura-pura". Kita akan melakukan semua persyaratan penantian panjang dengan tulus.

Karena apa?
Karena Allah tidak akan mengecewakan hambanya (aamiin)
Karena Allah akan memperhitungkan lelah kita (aamiin)
Karena Allah maha mengetahui berapa banyak tetesan murni mata yang jatuh
Karena Allah telah berkemas-kemas kado terindahNya saat kita masih dalam penantian
Karena segala ketidakmungkinan yang selalu kita semogakan akan di aamiinkan oleh Allah
Percaya itu. Percaya selalu.

Tidak seorangpun sukses dalam penantian, kecuali ia yang sabar sebaik-baiknya orang sabar.
Tidak seorangpun menyadari bahwa dirinya dinanti, kecuali ia berfikir jernih dalam kesendirian dan tanoa pengaruh dari oranglain, memikirkan siapa yang selama ini menantinya dengan sabar.
Dan tidak seorangpun merasakan sebuah penantian yang menghasilkan kebahagiaan hakiki, jika ia menukar emas dengan tembaga. Karena ketika kita mencari yang sempurna, kita akan melepaskan yabg terbaik.

Lusiana Chandra Putri. 17 tahun.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Lusia ♕ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea