Welcome in My Official Blogger lusianachandraputri.blogspot.com

Kamis, 07 Agustus 2014

Diam

Diposting oleh ♕ Lusiana Chandra Putri ♕ di 08.07

Diam; pasti ada sesuatu.
Diam; mungkin sedang menetralisir marah.
Diam; mungkin sedang menganggunkan senang.
Diam; mungkin ada hati yang tercambuk di dalamnya.
Diam; mungkin angin sejuk tidak sanggup lagi memasuki kepala menembus otak yang dikuasai oleh puing-puing kehancuran.
Diam; mungkin sedang cemburu yang membuat mata terpaksa memamerkan air mata.
Diam; mungkin saja tempat pengaduan kini hanya dapat mentertawakan.
Diam; mungkin sedang menangis tersedu-sedu membuat nafas tak beraturan.
Diam; mungkin saja seseorang sedang kehilangan cahaya hidupnya.

Sejuta makna yang di miliki diam memang sudah pasti menjadi alasan mengapa lebih memilih berdiam.

Seperti halnya ketika Kumbang yang tidak mampu lagi merayu pengunjung-pengunjung taman.
Ia memilih bersandar di atas batu dan mencurahkan keletihannya kepada batu.
Batu hanya bisa terdiam.
Menghibur Kumbang pun tak bisa, apalagi merangkulnya.
Ia hanya bisa menadahkan air mata Kumbang dan tugasnya hanya mengeringkan tiap tetesan air mata Kumbang yang jatuh di atas batu agar tubuh Kumbang tidak basah air mata.

Sama juga halnya ketika seseorang berlari kencang melampiaskan segala amarah yang terus mengejarnya.
Tak perduli berapa alang-alang yang menghalanginya akan ia tebas demi berteduh dan bersandar pada pohon tua nan lebat.
Ketenangan semakin menemukannya.
Jika kita sering melihat banyaknya bintang di langit, mungkin pertanyaannya sama banyak dengan banyaknya bintang-bintang itu.
Pertanyaan yang di lontarkan dengan nada yang tinggi kepada sang pohon atas segala kesedihannya.
Tetapi apa daya?
Pohon selamanya hanya bisa berdiam.
Merunduk sedikit untuk menjadi saksi bisu tentang helaan nafas yang berbaukan isi hati sesorang pun pohon tidak diberi kesempatan.

Tetapi
Setidaknya batu di taman akan tetap bisa menjadi tempat curahan Kumbang tanpa menghindar, tanpa mampu menggenggam Kumbang untuk sedikit melelehkan segenap kesedihan Kumbang. Bahkan jika kumbang memiliki tangan, batu pasti rela untuk di tenggelamkan dengan cara di lempar oleh Kumbang sedemikian kencangnya ke arah bendungan taman. Sama seperti yang manusia lakukan untuk meredam amarah.

Setidaknya juga pohon tidak akan berlari saat seseorang juga berusaha memasuki hutan-hutan kehampaan untuk mencarinya. Pohon juga tak akan menggeserkan tubuhnya 1cm pun. Agar apa? Agar seseorang yang datang membutuhkannya tetap dapat bersandar, terlelap seiring dengan udara segar dan daun berjatuhan menemani seseorang hingga terbangun.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Lusia ♕ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea